Kembalilah Kepada Allah..!!!

12

Posted on : 12:55 PM | By : Zamahsari | In : ,

Kata kembali biasanya berisi seruan, ajakan dan nasehat kepada orang yang telah tersesat dan terjerumus ke jalan yang salah untuk segera kembali ke trek yang lurus dan benar.

Kembalilah ke anak istrimu fulan!! Ditujukan kepada si Fulan yang lupa akan istrinya dan mulai nakal dengan istri orang atau wanita lain”
Kembalilah ke asalmu..hey sye***, jangan ganggu kami lagi!!! Ucap seorang Kyai ditujukan kepada yang suka mengganggu untuk kembali ke habitatnya”
Kembalilah kepada Allah..!!!Ditujukan kepada manusia yang alpa, lupa atau mereka yang berbuat kemaksiatan, kemungkaran, kejahatan dll agar kembali ke jalan Allah SWT”.

Namun cobalah merujuk ke ayat Allah SWT yaitu: “innalillahi wainnailaihi rooji’uun” yang kurang lebih artinya:” sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepadaNya

Ayat tersebut bukan hanya untuk diucapkan pada saat mendengar orang yang meninggal saja karena sebenarnya ayat tersebut diperintahkan untuk diucapkan pada saat kita mendapatkan musibah apapun termasuk pada saat kita mendapatkan nikmatNya.


Sudah menjadi takdir Allah SWT menciptakan semua yang ada didunia ini berpasang-pasangan: ada siang ada malam, ada pria ada wanita, ada kecil ada besar, ada langit ada bumi, ada sukses ada gagal dan ada miskin ada kaya. Kita hanyalah seorang aktor yang memerankan skenario itu dari Allah SWT untuk kita perankan sebaik dan sebagus mungkin dengan tujuan mencari keidloanNya atau dengan kata lain hanya ikhlas kepada Allah SWT.

Kembali ke ayat di atas :: bahwa musibah diambil dari bahasa arab yang artinya sesuatu yang menimpa diri kita, yang biasanya berkonotasi negatif seperti kehilangan keluarga karena meninggal, musibah banjir, musibah gempa, musibah kemalingan, kecopetan, kegagalan dll.

Namun sebagian dari kita justru hanya melihat dari sisi negatifnya saja, yaitu bahwa musibah hanyalah berupa penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan dan kehilangan, padahal sesungguhnya musibah juga terdapat pada seseorang yang berada dalam kenikmatan, kelebihan, kekayaan, jabatan, kedudukan, kelimpahan, kecukupan dsb. Banyak dari kita lulus ujian ketika Allah menguji kita dengan berbagai penderitaan, musibah dan kesengsaraan. Kita tak henti-hentinya mengucapkan Allah dan Innalillah Wainnailaihi Rooji'uun dimanapun kita berada, tak pernah lupa sholat, dan bahkan mengerjakan sholat tahajjud, dhuha sampai puasapun dijalaninya dengan sabar dan ringan.

Namun setelah semua diganti oleh Allah dengan kenikmatan, kelapangan, kemudahan, dan kekayaan, maka tak terucap sepatah katapun dari kita kata “Innalillah wainna ilahi roojiuun”, yang ada malah kambuhnya sifat asli manusia yang seperti sye*** yaitu lupa diri, kemaruk, gila jabatan, merendahkan orang lain dan melupakan Allah SWT. Apa yang sebelumnya kita kerjakan semata-mata karena Allah berubah 180% , sekarang::tidak ada lagi sholat, shodaqoh seperti dulu apalagi berpuasa karena sekarang sudah sibuk menghitung-hitung harta, menghitung-hitung peluang dan menghitung-hitung keuntungan. Semua keberhasilan kita klaim karena kejeniusan kita, karena kehebatan kita dan karena pengalaman kita dan bukan karena yang lain, apalagi Allah. Sombong, congkak, kemaki dan angkuh adalah hal yang menurut kita lumrah dan wajar dan dengan bangga kita menyebarkan sifat arogan itu ke segala tempat dan penjuru dunia. Pada kenyataannya, memang, hanya sedikit dari kita yang ingat kepada Allah pada saat kelimpahan nikmat dan rejeki, apalagi meneladani salah satu sahabat nabi yang mengucapkan Innalillah wainnailahi rooji'uun pada saat mendapatkan kedudukan yaitu ditunjuk menjadi Amiirul Mu’minin atau kholifah (istilah jaman sekarang : presiden).

Kembalilah kepada Allah SWT sebelum semuanya terlambat dan bersyukurlah selama masih diberi kesempatan. Tidak ada yang kekal di dunia ini karena semua hanya titipan dari Allah. Harta kita sesungguhnya adalah shodaqoh yang kita keluarkan dengan ikhlas, ilmu kita yang sesungguhnya adalah ilmu yang kita ajarkan dengan ikhlas, dan pahala kita adalah kebaikan yang kita tunaikan karena Ridho Allah SWT. Mudah-mudah siapa saja yang menjadi pemimpin negeri ini menganggap bahwa jabatan yang ia sandang sesungguhnya cobaan berat yang harus ia pertanggunjawabkan di hadapan Allah SWT di hari pembalasan.

Maka ucapkanlah wahai calon presidenku..."Innalillahi wa innailaihi rooji'uun" pada saat anda mendapatkan nikmat dan karunianya agar tidak lupa kepada siapa seharusnya anda bersyukur.

zams--Sukses Bisnis Internet
Stop dreaming Start Action

Share this :

  • Stumble upon
  • twitter

Comments (12)

benar - siapaun presidennya hendaknya mengatakan Innalillahi wa innailaihi rooji'uun

sebab kekuasaan itu banyak godaannya....

@rio2000=harusnya begitu mas dan menyadari bahwa kekuasaan adalah amanah.

merinding aku bacanya mas..

sudah seharusnyalah, kita memberi landasan ilahi dalam setiap detak jantung, hembusan nafas agar apapun yang kita raih dikemudian hari, tak akan pernuah lupa bahwa semua itu adalah kehendak Allah. SWT.

Semga Bisa Memberikan Perspektif
Salam Sukses Mas Zam

postinagnnya bisa membuat kita ingat dikala kita sedang lupa

@fadly muin=sekedar mengingat terutama untuk diri sendiri dan mudah2an bermanfaat bagi yang lain
@bisnis internet gratis=mudah2an dapat menjadikan kita selalu ingat kepada Allah

Subhanallah, artikel ini sangat mengingatkan kita bahwa semua yang ada pada manusia akan kembali kepada Allah SWT.
Terkadang kita ingat disaat kita sedang susah, tetapi disaat kita senang kita lupa kepada NYA.

Terimaksih mas Zams, sangat bermanfaat buat saya.
Salam sukses.

@iwan Epianto=betul mas , orang seneng biasanya memang pelupa.. mudah2 an dengan artikel ini bisa menambah iman kita Amien...

Luar biasa mas, selayaknya kita beraktivitas di dunia ini baik online maupun offline tidak melupakan kewajiban dan dari mana kita berasal.

Sungguh variasi artikel yang sederhana tapi memiliki power yang menyejukkan rohani dan mengingatkan kita untuk selalu beribadah kepadaNya.

Inilah kehidupan yang seimbang ( Balance Life )....Bekerja dan beribadah. Insyaalah ada kemudahan yang kita raih apabila kita menjalani kehidupan yang seimbang, selaras dan harmonis sesuai dengan iman yang kita miliki.

Salam Spesial!

@Handoko Tantra=Bekerja juga sebaiknya diniatkan untuk ibadah mas Handoko, karena kalau diniatkan untuk ibadah Insya Allah pikiran kita akan lebih tenang. Sukses selalu ya mas

Thanks artikelnya mas Zam, sudah mengingatkan agar kita selalu ingat dengan yang Maha Kuasa atas segala-galanya di dunia ini

@alie= sama2 mas..semoga menjadikan kita lebih membumi..

mantab mas, memang semuanya ini milik Allah, dan akan kembali kepadanya, sungguh tak pantas kita sombong dengan apa yg kita miliki, krn semua itu juga karenNya

Post a Comment